PBSI; Bukan
Jurusan Cadangan, Tetapi Jurusan Prioritas
Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
atau lebih dikenal dengan PBSI, merupakan salah satu jurusan yang berada di
Perguruan Tinggi, Jurusan ini biasanya berada pada Fakultas Ilmu Budaya (FIB)
atau juga berada pada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP). Beberapa
Universitas ternama yang memiliki jurusan ini antara lain, yaitu: Universitas
Indonesia, Universitas Diponegoro, Universitas Gadjah Mada, dan Universitas
Pendidikan Indonesia. Jurusan ini mungkin bukanlah jurusan yang akan menjadi
pilihan utama oleh mayoritas murid SMA tingkat akhir untuk melanjutkan
pendidikan mereka, tetapi bukan berarti jurusan ini bisa menjadi jurusan yang
diacuhkan begitu saja. Karena jurusan ini sendiri memiliki prospek pekerjaan
yang baik untuk masa mendatang.
Dari survey yang telah dilakukan
beberapa mahasiswa yang mengambil jurusan ini pada dasarnya hanya menjadikan
jurusan ini sebagai pilihan kedua bukan sebagai pilihan prioritas mereka.
Mereka menganggap jurusan PBSI bukanlah jurusan yang bergengsi atau jurusan
yang dapat dibanggakan, dan juga ada yang memilih PBSI hanya untuk menghindari mafia
(matematika, fisika, dan kimia). Sebagai program studi yang tidak favorit
bahkan diremehkan, sebenarnya lulusan PBSI ini memiliki banyak prospek
pekerjaan yang baik pada masa mendatang. Beberapa prospek sebagai lulusan PBSI,
yaitu:
1)
Tenaga Pendidik:
Guru dan Dosen
Bahasa Indonesia memang
pelajaran yang “sepele” dan sering diremehkan, dianggap pelajaran mudah yang
cuma mengeja “Ini ibu Budi.” Tapi, nyatanya di semua jenjang sekolah ada
pelajaran Bahasa Indonesia. Bahkan, di perguruan tinggi, setiap program studi
ada mata kuliah Bahasa Indonesia. Bahasa Indonesia juga termasuk dalam
pelajaran yang diujikan dalam Ujian Nasional. Setara dengan Matematika, IPA,
dan Bahasa Inggris.
2)
Penulis dan
Sastrawan
Selama kuliah,
mahasiswa PBSI terbiasa menulis hingga kemampuan menulisnya --harusnya-- di
atas rata-rata mahasiswa jurusan lain. Dengan kemampuan menulis itu, lulusan
PBSI bisa menghasilkan tulisan yang bisa mendatangkan penghasilan.
Seorang penulis bisa
membuat esai, cerpen, dan puisi yang dikirim ke koran, majalah, atau media
massa lain. Apalagi sekarang zaman internet, semakin banyak media massa intenet
yang menerima tulisan dengan imbalan honorarium bagi penulis.
3)
Editor atau
Penunting Buku di Penerbitan
Bisnis penerbitan buku
masih menjanjikan di Indonesia. Setiap penerbit membutuhkan banyak editor.
Lulusan PBSI harusnya memiliki kepekaan linguistik saat membaca tulisan yang
salah. Misalnya, penggunaan huruf kapital, tanda baca, partikel, kata baku dan
tak baku, ejaan, dan struktur kalimat.
4)
Wartawan atau
Jurnalis
Jurnalis itu keren,
bisa menulis berita dan membuat liputan yang akan dibaca oleh banyak orang. Menjadi
jurnalis juga enak, bisa tahu kabar terbaru karena jurnalis adalah orang
pertama yang akan meliputnya.
5)
Bekerja di
Lembaga Pemerintah
Lembaga pemerintah yang
ada peluang kerja bagi lulusan PBSI di antaranya Pusat Bahasa, Balai Bahasa,
atau kantor-kantor pemerintahan yang tentunya membutuhkan luusan PBSI yang bisa
masuk ke kehumasan membuat konten sosialisasi atau di bagian sekretariatan.
6)
Pembicara dan
Motivator
Salah satu keterampilan
berbahasa yang diajarkan saat kuliah di PBSI adalah berbicara. Tentu bukan
sembarang berbicara. Bahasa kerennya public speaking, yaitu keterampilan
berbicara di depan umum. Dengan keterampilan tersebut, kamu bisa menjadi
pembicara atau motivator.
7)
Blogger
Meskipun awalnya
sebagai sebuah hobi, nge-blog bisa juga menghasilkan uang jika ditekuni. Jika
tulisan di blog bagus, akan banyak orang yang membaca. Jika banyak yang membaca
(berkunjung ke blog), traffic blog menjadi tinggi. Dengan modal tersebut
kamu bisa memasang adsense (iklan) di blog yang bisa mendatangkan dolar.
Sekarang ini kan banyak website yang mendapatkan dolar dari adsense.
Ngeblog pun juga bisa.
Beberapa prospek
pekerjaan di atas sudah menjelaskan bahwa PBSI bukanlah jurusan yang bisa
diremehkan begitu saja saat ini. Jurusan PBSI yang sering dianggap mudah ini,
sesungguhnya tidak kalah rumit dengan jurusan eksakta. Pada jurusan PBSI
sendiri terdapat dua pokok pelajaran, yaitu bahasa Indonesia yang membahas
kebahasaan, dan sastra Indonesia yang membahas kesastraan Indonesia. Di dalam jurusan tersebut, secara
umum dipelajari empat keterampilan berbahasa seperti: menyimak, berbicara,
membaca, dan menulis. Terlihat mudah memang, semua orang pasti bisa
melakukannya. Tapi nyatanya, banyak juga yang mendapat nilai tidak bagus.
Menyimak, mungkin terdengar mudah. Bahkan
dalam sehari-hari kita juga pasti menyimak suatu pembicaraan. Tetapi
menyimak dengan tepat, artinya benar-benar dapat menangkap apa yang dibicarakan
hingga dapat menceritakan kembali, ternyata tidak mudah. Diperlukan ketelitian,
kecepatan otak dalam menangkap apa yang didengar, bahkan diperlukan kemampuan
mendengar yang baik. Itu semua yang dipelajari selama mempelajari mata kuliah menyimak.
Berbicara, pada mata kuliah ini mahasiswa
dituntut untuk mampu berbicara di depan umum. Mulai dari presentasi di depan
teman sekelas, sampai menjadi reporter di tempat umum, bahkan menjadi pembicara
seminar. Membaca, mungkin terkesan mudah. Tapi membaca dengan cepat,
tepat, dan efektif tidaklah mudah. Menulis, kalau yang ini mungkin
memang diakui bahwa tidak semua orang bisa melakukannya. Ternyata benar!
Menulis resensi, tajuk rencana, artikel, dan lain-lain yang sering kita temui
dalam kehidupan sehari-hari ternyata tidaklah mudah.
Selain
mempelajari tentang empat keterampilan berbahasa itu, jurusan bahasa Indonesia
juga mempelajari tentang seluk beluk bahasa. Mulai dari seluk beluk bunyi
huruf, kata, frase, hingga membentuk kalimat. Ini bagian tersulitnya. Kita
harus memahami bagaimana suatu kata atau kalimat itu dapat terbentuk, bagaimana
proses pengucapan bunyi huruf, dan lain-lain. Mata kuliah yang mempelajari itu
di antaranya: Fonologi (mempelajari bunyi atau fon), Morfologi (mempelajari
pembentukan kata), Sintaksis (mempelajari susunan kata, frase, dan kalimat),
Semantik (mempelajari makna). Selain mata kuliah tersebut, terdapat juga mata
kuliah seperti Sosiolinguistik, Analisis Kesalahan Berbahasa, dan
lain-lain. Masih banyak sekali, dan semuanya tidak terkesan membosankan, malah
ada yang menyenangkan.
Nah,
itu tadi tentang bahasa Indonesia, kalau dari bagian sastra Indonesia,
mahasiswa di ajarkan tentang Prosa, Drama, Sastra Klasik, Puisi, Sastra
Bandingan, dan lain-lain. Semua itu dikaji berdasarkan beberapa pendekatan
kesastraan. Pelajaran tentang sastra biasanya ada di setiap semester, hingga
semester enam. Kamu harus tahu tentang teori (teori, sejarah, dan kritik
sastra) dan praktiknya (apresiasi, ekspresi, dan produksi bersastra).
Ketika
memilih untuk menjadi mahasiswa jurusan PBSI juga tidak berjalan dengan mudah,
ada suka dan duka yang akan kita rasakan. Berikut beberapa duka yang dirasakan
oleh mahasiswa jurusan PBSI antara lain:
1) Menulis Ringkasan Buku Bacaan
Mungkin cuma di jurusan
PBSI ada dosen yang menyuruh mahasiswanya meringkas seluruh isi buku bacaan.
Mending sih kalau meringkasnya dengan diketik. Yang bikin gregetan dan gemes
sama dosennya itu kalau tugas meringkasnya ditulis tangan di buku tulis. Ini
fakta. Lalu, jika sudah selesai meringkas, diserahkan kepada dosen. Dosen
melihat-lihat sebentar (katakanlah 4 sampai 5 detik) lalu ditanda tangani di
bagian akhir ringkasan. Ini adalah hal paling menyakitkan.
2)
Membaca Novel
Segede Bantal dengan Bahasa Langit
Sastra, sebagai salah satu
unsur pembelajaran di jurusan PBSI mendapat porsi yang lumayan (agak) banyak
saat kuliah. Dan tugas yang pasti ada ialah membaca kemudian menulis sinopsis
dan atau resensi novel. Novel yang harus dibaca bukan novel remaja yang
menye-menye itu, tapi biasanya novel tebal dengan bahasa langit, bahasa yang
susah dipahami sampai-sampai kening mengerut karena memikirkan makna satu
kalimat.
3)
Cuma Kurang Koma
Kok, Pak
Ya, hanya di jurusan
PBSI, masalah titik koma adalah masalah lulus atau tidak lulus. Saat mengerjakan
tugas membuat makalah, lebih-lebih skripsi, mahasiswa PBSI mesti teliti.
Makalah atau tugas yang sudah jadi harus diteliti berulang-ulang. Sampai pada
tanda baca: koma, titik, tanda seru, tanda tanya, tanda petik; juga penulisan
huruf kapital. Jika kamu menulis kata senin dengan huruf s kecil,
sudah pasti dicoret sama dosen.
Dari
penjelasan diatas sudah terlihat bahwa menjadi mahasiswa jurusan PBSI tidak
kalah rumit dibandingkan dengan mahasiswa dari jurusan eksakta atau jurusan lainnya.
Terlebih pada jurusan PBSI ini ada mata kuliah yang namanya Pengajaran Mikro (Microteaching). Jadi
mata kuliah ini berguna untuk membekali diri dengan teori dan praktik sebelum
benar-benar terjun menjadi guru (dan sebelum PPL, tentunya).
Jadi
dapat disimpulkan bahwa jurusan PBSI ini memiliki prospek yang sangat bagus
untuk masa mendatang, serta mata kuliah yang ada pun tidak bisa dipandang
sebelah mata begitu saja, karena pada dasarnya setiap jurusan memiliki tingkat
kesulitan berbeda untuk menjadikannya bergengsi dari jurusan lainnya. Sehingga
pada akhirnya PBSI diharapkan bisa menjadi jurusan yang diprioritaskan, bukan
lagi menjadi jurusan candangan yang selalu dipandang sebelah mata.
Nb: Bagian UAS Esai
Komentar
Posting Komentar