Puisi Sikap
Karya Wiji Thukul
Maunya
mulutmu bicara terus
Tapi
telingamu tak mau mendengar
Maumu
aku ini jadi pendengar terus
Bisu
Kamu
memang punya tank
Tapi
salah besar kamu
Kalau
karena itu
Aku
lantas manut
Andai
benar
Ada
kehidupan lagi nanti
Setelah
kehidupan ini
Maka
akan kuceritakan kepada semua makhluk
Bahwa
sepanjang umurku dulu
Telah
kuletakkan rasa takut itu di tumitku
Dan
kuhabiskan hidupku
Untuk
menentangmu
Hei
penguasa dzalim
(Nyanyian
Akar Rumput – 24 Januari 97)
Puisi ini ditulis Wiji Thukul saat masa
Orde Baru, dalam puisi ini digambarkan bentuk pemberontakan penulis sebagai
rakyat terhadap pemerintah. Sosok yang digambarkan penulis ini memiliki jiwa
pemberontak yang tidak kenal takut pada apapun. Dalam puisi ini juga penulis
menggambarkan sosok yang memiliki gelora yang membara untuk menentang
pemerintah yang dzalim karena tidak pernah membiarkan rakyat untuk bersuara
atau menyampaikan aspirasi sebagai warga negara.
Wiji Thukul, ia juga mampu mengemas
orasinya dalam kata-kata yang tidak sulit untuk dimengerti oleh masyarakat
awan, karena mampu menyampaikan pesan dengan lantang dan mampu diserap dengan
baik oleh pembacanya.
Nb: Bagian Tugas Mata Kuliah Kritik & Esai
Nb: Bagian Tugas Mata Kuliah Kritik & Esai
Komentar
Posting Komentar